Alimpaido 2011

11:27:00 PM

17 September 2011

Sehari setelah saya pindah kosan, saya menemukan undangan ini di rumah :


Ya, Alimpaido. Sounds familiar yet different? Aha, thats what i thought.

Oh yes, i move. Although i feel comfort, although i'm gonna miss people there, i still move. So many consideration and this is my best decision for now.

Ok, kembali ke undangan tadi. Alimpaido ini ternyata semacam festival permainan anak tempo dulu. Zamannya saya SD, zamannya saya tidak kenal playstation.

Tahun ini tuan rumahnya Cibinong, perjalanan 2,5 jam membikin saya dan ayah saya pergi pagi-pagi sekali in order to be there on time. And yes we are, thank God :)


Sepeda Ontel at opening ceremony


Yang menarik dari upacara pembukaan, selain tariannya, adalah prosesi janji wasit dan janji atlet. Tidak seperti janji-janji yang seringnya terdengar gombal, kali ini janjinya justru terdengar..lucu. Misalnya saja janji atlet "Tidak akan jajan sembarangan selama pertandingan". Dengan bahasa sunda yang sangat khas anak-anak, prosesi imi sanggup membuat orang terpingkal-pingkal. So fun ! This is just a game and child should be worry-free. What they have to do is play, and laught.


nice nice nice :)

nicer :)


Setelah prosesi bakar obor


Oh yes, what is alimpaido?
Diambil dari bahasa sunda :
Alim artinya tidak mau, sedangkan
Paido : Menyalahkan orang lain.
maksudnya adalah semacam sportifitas. Kebesaran hati untuk menerima diri kita yang tidak menang dan menerima orang lain mendapatkan apa yang kita inginkan.


Piala Bergilir. Tahun lalu Sukabumi pemenangnya.


And do you know? 
Ternyata Falsafah mainan anak-anak ini sangat bagus.
" Keseimbangan kompetisi dengan saling mengasihi"


Jadwal :)


Sudah jadi rahasia umum jika anak senang jadi segala-galanya pusat. Disini, event ini dengan membawa mainan anak tempo dulu, ingin mengajarkan mereka bahwa berteman, bergaul dan memandang sesama manusia dengan hormat dan kasih juga sama pentingya.


The Start


Dengan penuh hormat kepada pembuat mainan modern, mainan anak tempo dulu memiliki banyak yang tidak mampu ditawarkan mainan modern. Meskipun (beberapa) mainan bisa membantu mencerdaskan anak, dampaknya bisa jadi kurang bagus. Misalnya, kecenderungan untuk diam dan enggan bergerak, egois serta kurangnya komunikasi antar anak.


Area Permainan 

Ada 9 macam permainan yang dilombakan (dimainkan tepatnya) disini :
1.  Kelom batok : semacam sendal dari batok kelapa. dipakai untuk siapa cepat sampai siapa yang menang. 
2.  Jajangkungan : semacam egrang.
3.  Rorodaan : semacamm mobil-mobilan versi sederhana.
4.  Engkle : jinjit, lari-lari sambil jinjit.
5.  Sorodot gaplok : kaki diangkat satu sambil ditaruh batu diatas kaki yang diangkat. berjalan dengan satu kaki lalu setelah dekat dengan batu, batu ini yang ada diatas kaki dilemparkan. Jika mengenai batu yang ada di tanah, maka menang.
6.  Perepet jengkol : bernyanyi sambil mengkaitakan kaki satu sama lain, berputar-putar, yang jatuh kalah.
7.  Getrik : membidik dengan mulut. ada alatnya khusus.
8.  Gasing : you know laaaaa..
9.  Sumpit : menembak sasaran juga, tapi dengan semacam besi tajam.


Jajangkungan.


Free Souvenir

Main-main hhehe

Obor pembukaan



Me, my Dad and Team of Sukabumi

Dekorasinya

I love this event karena event ini mampu menggali akar budaya yang sudah terkikis. Permainan semacam ini, kalau tidak ada yang ingat dan memainkannya lagi, jangan-jangan kelak anak cucu kita harus pergi ke semacam Dunia Fantasi untuk memainkannya. Padahal masing-masing permainan banyak mengandung pelajaran, jajangkungan misalnya, tinggi, kuat berdiri karena menjadi pemimpin, tapi tetap melihat ke bawah (masyarakat) agar tidak terjatuh.

Please dont let it happen, save our culture !!




You Might Also Like

0 comments

Powered by Blogger.