Ala surat pembaca..

4:44:00 AM

Agak lupa juga kapan persisnya..tapi kira-kira sewaktu saya semester 3 (2010), nomor handphone yang saya pakai 'agak' bermasalah. Sinyal yang kadang hilang, susah dihubungi, sms pending, itu beberapa contoh keluhannya. Berhubung nomornya cantik dan sudah banyak tersebar, i did anything to fix it. Dari mulai ganti simcard, ganti handphone, bahkan sampai ganti kamar kosan saya lakukan, but it remain the same. Puncaknya waktu saya tidak dapat jarkom kuliah dosen killer yang dimajukan sejam. Hari itu saya resmi dianggap tidak masuk, pertama kalinya dalam sejarah absen perkuliahan saya tidak penuh. Dan akhirnya saya memutuskan ganti nomor and say good bye to those beautiful numbers.

Kemarin-kemarin, Om saya bilang nomor saya yang itu dipakai orang lain. He, by mistake, called me to my old number and someone which is obviously not me, answer it. Agak iseng dan penasaran, saya sms mantan nomor saya itu. 

"Malem Pak/ Bu/ Kak, saya dulu pakai nomor yang sekarang Pak/ Bu/ Kak pakai. Kenapa bisa dijual lagi ya nomornya sama Ind***t? hmmh.. Nama saya Raisha, kalau banyak yang salah kirim ke nomor ini maaf ya..Kalau boleh minta tolong, tolong suruh hubungi saya ke nomor ini saja. :) "

Guess what?

I got a reply.

" penting ya?"

AAARRRRGGGHHHHTTTT ! Rasanya pengen lari keliling STAN jerit-jerit.

To be honest, saya tidak pernah tau ada kebijakan dari Ind***t untuk menjual kembali nomor yang sudah setahun tidak dipakai. Ini saja saya tahu setelah ada kejadian ini dan memutuskan untuk konsul ke Customer Service nya.

Bahasa ABG nya tuh, Please dong ah !  Nomor handphone kan sudah jadi bentuk identitas baru sekarang ini. Saya aja yang cuma orang biasa, agak terganggu dengan kebijakan ini. What if someone took advantage from someone who contact me to my old number? What about my account that has been registered with that number and somehow i failed or forget to update? 

Adik sepupu saya bahkan punya pengalaman tidak menyenangkan tentang ini. Dia membeli sebuah nomor dan selama dia menggunakan nomor ini, dia mendapat teror dari entah siapa yang berkepentingan dengan pengguna sebelumnya.

Entah saya yang kelewat tidak pedulian, atau memang pihak Ind***t kurang memberi informasi tentang kebijakannya ini. Yang jelas saya kecewa dan kalau boleh berpendapat..sangat tidak setuju. But who care? Right dear Ind***t?

Things to remember : if you don't want the same thing happen to you, make sure you keep your old number by filling the balance even when you don't use it anymore. Sounds expensive and useless but if it's that worthy, we gotta pay the price right? :p

You Might Also Like

3 comments

  1. wah.. saya baru tau..
    berarti kalo ganti nomor mesti dikabari seluruh kerabat :D

    ReplyDelete
  2. iya..
    jangan lupa suruh hapus nomor yang dulu.
    Padahal saya udah lakuin semua tuh, tetep aja masih ngenes rasanya :(

    ReplyDelete

Powered by Blogger.