12:26:00 AM

Memang benar. 
Kadang menjadi lupa itu sebuah anugerah.

--

Saya belajar bahwa dalam hidup beberapa orang akan mengecewakan kita dan beberapa orang akan kita kecewakan. Vice versa.

Saya juga tahu, yang saya butuhkan hanya hati yang cukup lapang untuk memaafkan, untuk kemudian menjadi lupa dan menjadi kembali biasa.

Damai.

Tapi setelah berulang-ulang, pada akhirnya saya merasa tidak salah untuk kemudian ragu berdamai, ragu untuk menjadi bisa. 

Jujur, kadang begitu ingin saya menjadi biasa. Karena begitu menyenangkan untuk tertawa bersama, berjalan beriringan, bercerita tentang seragam sekolah yang kurut, mengeluhkan jerawat yang muncul di akhir pekan....

tapi saya tidak bisa biasa. Saya tidak bisa lupa.

Ah Ibu, saya butuh engkau ajari lagi tentang memaafkan. Agaknya belum cukup selama ini. Saya hanya ingin lupa, Bu. Sambil berdoa semoga tidak perlu ingat lagi.


--

Betulan anugerah kan? 


00.24 WIB 
Kala menghitung domba. 

You Might Also Like

2 comments

Powered by Blogger.